Minggu, 15 Juli 2012

I Don't Need A Girl, But... vol.3






Fiuhh!! Susah payah akhirnya nyampe juga di part ketiga. Sejujurnya gak tau nih Ff 'mau dibawa kemana' #plak. Mudah"an nih ff ada ujungnya..langsung koprek aja dah..



Judul:I Don't Need A Girl, But...
Cast:Cho kyuhyun, Park Eunri (oc), other member suju
Genre : Romance abal
lenght : kaga ngerti


Author PoV

" Whooooaaaanmmmmm..." Eun ri melenguh panjang, sedetik kemudian ia meringis, merasakan rasa perih di lehernya.Memorinya yang semalam kembali berputar di otaknya. Dia bergidik sendiri mengingat peristiwa semalam.
" Rupanya kau masih disini,," gumam Eun ri mendapati Kyuhyun tengah tertidur pulas dengan posisi duduk dan kedua kaki di atas meja di sofa ruang tamunya dengan mulut yang menganga.
" Bahkan gaya tidurku tidak lebih parah darimu tuan Cho!!!" ucapnya lagi seraya menggelengkan kepalanya,kemudian bergegas ke dapur membuat sarapan.


Eun ri  PoV

" Kyuhyun_ssi ireona,, Kyuhyun_ssi..." aku mencoba membangunkan namja itu dengan menggoyang-goyangkan kakinya dengan kakiku,karena kedua tanganku memegang nampan berisi dua mangkuk ramyeon. Kudengar dia bergumam pelan, rupanya dia tengah mengigau.. entah apa yang di gumamkannya barusan.
" Kyuhyun_ssi ppali ireonaaaaa.." teriaku  kali ini, kudorong kaki atasnya dengan kasar hingga ia jatuh dari sofa yang ditidurinya.
" Aisshhhhh!!! kau ini mengaggetkanku saja." teriaknya kesal,spontan saja keluar dari mulutnya yang selalu berucap pedas itu.
" Apa itu??!" tanyannya dengan pandangan mata sayunya mengarah pada dua mangkuk ramyeon di tanganku. Aku segera menyingkirkan dua mangkuk ramyeon ini dari pandangan lapar namja itu.
" Yaaa!!! kalau kau mau,kau sikat gigi mu dulu. Dasar jorok!!!"
" Ne,ne." dengusnya kesal sambil beranjak kekamar mandi.


Kyuhyun PoV

Aku tersenyum-senyum sendiri sambil memandangi bayangan diriku dibalik cermin dengan mulut penuh busa pasta gigi. Sedikit merasa aneh sekaligus senang bisa berada ditempat yeoja yang sedang aku sukai.
" Mana ramyeonku??!" tanyaku seraya melipat kakiku kebawah meja. Walau hanya semangkuk ramyeon, aku senang jika Eun ri yang memasakkannya untukku.
" Ishhh,,memang selebritis sepertimu suka makan ramyeon juga ya??!" ucapnya dengan nada sedikit menyindir. Agak kasar, disodorkannya semangkuk ramyeon itu padaku.
" Apa salahnya aku menyukai ramyeon,, Ini makanan yang sangat enak." aku mengaduk-aduk ramyeonku dan mulai melahapnya penuh nafsu. Maklum saja,sejak semalam aku memang belum makan. Entah mengapa gadis itu terus saja melihatku dengan tatapan anehnya. Apa ada yang tidak beres dengan diriku ya??
" Ngomong-ngomong kau mau menjadi designer ya??! ku lihat banyak sekali majalah tentang fashion disana." kepalaku, aku gerakan mengarah pada rak buku di sampingku,dengan menahan panasnya hawa ramyeon didalam mulutku.
" Yaaaaaa itu bukan urusanmu, cepat habiskan ramyeonmu lalu cepatlah pulang." ujarnya agak ketus. Aku tidak habis pikir, kenapa gadis ini sangat galak dan angkuh. Dan parahnya aku tergila-gila padanya.
" Inikah balasannya setelah aku menolongmu semalam?!! Aishhhhh.. tidak ada imbalan apapun heh?!!!" aku mengacak rambutku sendiri,agak frustasi karena sebenarnya aku masih ingin disini lebih lama lagi, tp sepertinya tuan rumahnya sendiri menginginkan sebaliknya.Kulirik Eun ri terdiam nampak sedang berpikir sambil memegangi kalungnya. Entahlah apa yang sedang dipikirkannya sekarang, yang aku tahu wajahnya sangat manis walau terkesan agak tomboy. Aku terus menatapnya, menimbulkan banyak pertanyaan mengapa aku sangat menyukainya. Ah tidak!! aku membencinya, ya sangat membencinya karena dia mampu membuatku selalu merindukannya.
" Waeyo Eun ri_ah???!" tanyaku bingung. Kini dia berbalik menatapku dengan wajah yang menantang.
" Kau mau imbalan apa??! katakan padaku??!" Eun ri bertanya balik. Sungguh pertanyaan yang lebih mengarah pada penawaran itu malah membuatku tak bisa berkata apapun. Keinginanku hanya satu, namun aku sendiri tidak yakin dia akan menyetujuinya atau tidak.
" Jadilah kekasihku Park Eun ri!!!" kataku setelah sejenak berpikir, kemudian merutuk dalam hati sendiri,menyadari betapa bodohnya kata-kataku barusan tadi. Aigo kyu_ah,,itu sungguh penawaran yang sangat egois. Tapi hanya kalimat itulah yang spontan keluar dari mulutku. Bukankah, cinta itu memang tak pernah lepas dari yang namanya keegoisan. Lagi-lagi kulihat ia melamun.
" Baiklah.. mulai detik ini aku sah menjadi kekasihmu." jawabnya datar bahkan tidak memandangku sedikitpun. Miris memang.. Karena aku merasa dia melakukan ini karena terpaksa.
Sampai di dormpun aku seperti menjadi manusia autis. Entah aku harus senang karena harapanku menjadi kenyataan,disisi lain aku merasa aku sangat egois.
" Han eun ri lagi??!" tanya Sungmin hyung seolah tahu penyebab kemurunganku pagi ini. Ah tidak!!! ini sudah hampir jam dua belas siang.
" Ne,hyung. Aku semalam menginap di apartementnya." Refleks Sungmin hyung membekap mulutnya sendiri. Terlalu berlebihan menurutku.
" Aishhh apa yang kalian lakukan???"
" Yaaaa hyung,, kami tidak melakukan apapun. Semalam dia hampir saja di rampok di halte bus dekat Kona Beans. Kemudian aku mengantarnya pulang, itu saja.." jelasku dan Sungmin hyung malah semakin terkejut.
" Di rampok??!!  Eun ri??!! Kasihan sekali gadis itu. Dia tidak apa-apa kan,Kyu??" ujarnya prihatin,lebih nampak seperti umma yang sangat mengkhawatirkan anaknya saja.
" Dia hanya tergores sedikit pisau dilehernya. Tapi aku sudah mengobatinya,hyung." jelasku kemudian kurebahkan tubuhku di atas kasur. Memeluk bantalku menyembunyikan wajahku kedalamnya dan mulai berpikir lagi tentang penawaranku tadi pagi pada Eun ri.
" Waeyo Kyuhyuni??" tanya Sungmin hyung lagi, sepertinya dia agak khawatir dengan sikapku ini. Baiklah, sepertinya aku harus meminta pendapatnya sebagai seorang hyung.
" Hyung,,apakah seorang namja itu sangat egois jika ia meminta pada seorang yeoja agar ia mau menjadi kekasihya, padahal namja itu sendiri belum tahu perasaan yeoja itu sebenarnya. Dan yeoja itu menyetujuinya, hanya karena dia berhutang budi pada si namja.." suaraku mungkin terdengar tidak jelas dari balik bantalku, dan ku rasakan Sungmin hyung kini duduk disamping ranjangku dan merengkuh bahuku pelan.
" Kyuhyuni,, kadang cinta memang tidak lepas dari yang namanya keegoisan. Namun, kalau menurutmu apa yang kau lakukan itu benar dan tulus serta  tidak menyakiti orang lain. Kau tidak perlu takut memperjuangkan cintamu." ucap Sungmin hyung bijaksana. Aku juga dapat menangkap makna dari ucapannya itu. Ya, aku tidak akan menyerah sampai Eun ri sendiri yang merasa bosan dan lelah padaku.
" Aisshhhh kenapa kau malah tidur. Hari ini kita akan mengadakan interview kyu_ah... palli ireoanaaaaaaa..." teriak Sungmin hyung,mengguncang-g
uncangkan tubuhku sedikit kasar.
" Kumohon, hyung. Setengah jam saja. Aku kurang tidur semalam." aku melanjutkan tidurku lagi dan sama sekali tidak memperdulikan Sungmin hyung yang terus saja merancau tidak jelas.
.
.
.
.
Eun ri Pov

Hari ini sabtu,pagi dan kebetulan akhir pekan ini aku pulang kerja agak sore dan kuputuskan untuk berjalan-jalan di mall sebentar. Hitung-hitung refreshing, Karena aku merasa hari-hari yang berlalu di minggu ini terasa amat berat kulalui. Dan perasaan rindu terhadap eomaku kembali menerjang. Aku sudah mencoba menghubunginya, namun itu saja kurasa tidaklah cukup. Aku ingin sekali melihatnya, bagaimana keadaannya sekarang?? apakah dia makan dengan baik?? entahlah..
Yang kulakukan sekarang hanya duduk terdiam di sebuah bangku di taman yang tidak jauh dari apartementku. Memandangi hamparan pohon sakura yang rantingnya telah tertutupi salju yang tidak terlalu tebal. Padahal aku ingat sekali, hari ini namja menyebalkan itu, yang sekarang sudah menjadi kekasihku mengajakku berkencan. Namun entah mengapa sejak kemarin sore dia mendadak berhenti menghubungiku. Padahal sejak hari pertama 'aku sah menjadi pacarnya', tak henti-hentinya namja itu menghubungiku hanya untuk mengatakan 'jeongmal Bogoshipo'. Awalnya aku muak, namun setelah hampir dua hari dia tidak menghubungiku,aku malah yang berbalik merindukannya. Aissshhh Eun ri_ya..Seharusnya kau tidak perlu memikirkan hal-hal semacam ini, ini hanya akan menyakitimu saja. Lagipula kau harus fokus pada beasiswamu ke Perancis.

Dirrt Dirrrttt Dirtttt

Kurasakan ponselku yang berada didalam saku jaketku bergetar. Kulirik nama namja itu kini tengah berpendar semangat dilayar ponselku.
" Yoboseyo." ucapku pelan.
" Yaaaa!! kau sekarang berada dimana?? aku ke apartementmu namun kau tidak ada. Kau tidak ingat kalau hari ini kau harus berkencan denganku.." omelnya tiba-tiba dari seberang telepon. Segera ku jauhkan ponselku dari telingaku,karena suaranya benar-benar memekakkan telinga. Lagipula kenapa harus mengomel, sudah jelas dia yang tidak menghubungiku.
" Yaaaa kenapa harus kau yang sewot, seharusnya aku Kyuhyun_ssi." balasku sewot. Sejenak hening...
" Hahahaha. Jadi kau kesal karena menungguku menghubungimu??!" tawanya puas setelah berhasil membuatku terpancing olehnya. Aku diam saja.
" Lalu sekarang kau dimana Eun ri_ah??" tanyanya dengan nada tidak sabaran.
" Aku ada ditaman dekat apartement." jawabku datar dan masih sedikit kesal. Jujur saja, dihatiku muncul sebuah perasaan tenang, tenang karena namja ini menghubungiku lagi. Omo, jangan katakan kau mulai menyukainya Eun ri_ya.
" Baiklah! Kau tunggu sebentar." ucapnya lalu sambungan telepon terputus.
Beberapa saat kemudian....
Kurasakan ada sesosok tubuh memelukku bahuku dari belakang lalu berbisik pelan ditelingaku. " Jeongmal bogoshipo, chagiya.." akupun refleks menoleh.
" Yaaaaa.....kau siapaaaa?" teriaku begitu melihat orang yang ada dibelakangku memakai masker hitam plus kacamata hitam besar.
Orang aneh itu kemudian membuka maskernya dan menyeringai jelek sambil berlagak bak seorang model. "  Aku. Cho kyuhyun tentu saja."
" Cih!! menjijikan." dengusku sambil bertolak pinggang.
" Tapi kau suka kan??! Kajja!!"  godanya lalu mengalungkan lengannya ke lenganku dan menarikku paksa.
" Aishhh Kita mau kemana Kyuhyun_ssi.." namja ini semakin erat mengapit lenganku.
" Tentu saja kita akan berkencan bodoh,," ujarnya selalu  dengan kata-kata yang tidak di saring.
" Kalau aku bodoh, kenapa kau mau berkencan denganku???!" Kataku sewot, melepas paksa tarikan tangannya. Ya, namja ini benar- benar selalu membuat urat syarafku naik. Kini ia menoleh kebelakang dan menatapku lekat..hiyyyy membuatku ngeri saja.
" Karena aku sangat menyukaimu Park Eun ri." ujarnya lantang.
Dapat kurasakan sekarang namja itu mulai mendekat ke arahku lalu menarikku kedalam pelukkannya. Rasanya nyaman dan menenangkan..
" Kau tahu, aku sangat ingin memelukmu sejak dua hari yang lalu, betapa aku sangat merindukanmu dua hari ini.. selalu memikirkanmu hampir membuatku gila,Park Eun ri. Entah mengapa aku merasa sangat beruntung bisa mengenalmu dan menjadi kekasihmu,, " dia terus saja bergumam didekat telingaku. kurasakan deru napasnya yang  hangat menerpa daun telingaku. Sebegitukah sayangnya dia kepadaku??
" Sebenarnya aku sangat benci bila harus bertengkar denganmu. Aku mau kau dan aku selalu akur pada waktu kita bersama, walau sepertinya itu sangat sulit.." kata-katanya melemah. Sebenarnya aku juga malas terus bertengakar denganmu tuan cho, aku juga lelah. Jujur saja aku, saat kau mendadak tidak menghubungiku lagi, aku merasa kehilanganmu. Dan disaat itu aku sadar, bahwa aku juga memiliki perasaan yang sama denganmu. Tapi, tahu kah kau?!! ada perasaan takut yang selalu mengintaiku setiap saat, takut akan kehilanganmu, perasaan takut kau mengabaikanku, takut bila suatu hari disaat perasaann cintaku semakin dalam terhadapmu, kau malah meninggalkanku begitu saja. Aku hanya takut perasaan sakit itu akan terulang lagi. Apalagi melihat kau yang seorang selebritis seperti sekarang ini, aku tak mau dicaci maki oleh fans-fans beratmu itu. Karena aku hanyalah gadis biasa saja.
" Park Eun ri,," gumamnya sangat pelan.
" Ne.." jawabku ketika detak jantung kami berdetak semakin tak beraturan.
" Apakah perasaan mu tulus kepadaku?? Jujur saja, dua hari ini aku selalu memikirkan bagaimanakah perasaanmu yang sesungguhnya terhadapku?? Apakah kau juga menyukaiku, seperti aku menyukaimu??" Aigo,, ternyata namja ini benar-benar memikirkan perasaanku. Kupikir dia mahluk yang sangat egois.
Batinku benar-benar bergejolag sekarang. Di satu sisi aku mulai sadar aku menyayanginya, disisi lain aku takut dia menyakiti hatiku kelak.
" Eun ri_ya,, jawablah,jebal.. walaupun jawabanmu kelak membuatku kecewa, aku janji aku akan menerimanya dengan lapang dada." ucap kyuhyun semakin memelukku erat, sungguh miris mendengar suaranya barusan. Terdengar sangat lirih.
Aku mengangguk pelan, dan lama-kelamaan anggukanku semakin kencang disamping bahunya seiringan dengan isak tangisku.
" Ne, aku juga menyukaimu kyu.. seperti kau menyukaiku.." air matakupun tumpah seketika. Dan dapat kurasakan pelukan di antara kami yang semakin erat.


Kyuhyun PoV

Aku memeluknya semakin erat,sangat erat. Gadis itupun membalasnya, masih menangis dibahuku. Cuaca yang sangat dingin tidak begitu terasa karena perasaan hangat yang telah diberikan oleh Eun ri malam ini untukku.
" Jeongmal gomawoyo Eun ri_ah.." bisikku pelan sambil kubelai rambutnya lembut. Dapat ku cium aroma shamponya yang khas.
" Maukah kau berjanji sesuatu padaku kyu??" ucapnya disela-sela isak tangisnya. Kulepaskan pelukan di antara kami, dan dapat kulihat matanya yang bengkak dan hidungnya yang memerah dihadapanku kini.
" Ne, janji apa??"
" Berjanjilah kau tidak akan menyakiti perasaanku dan meninggalkanku begitu saja,Kyu.  Setidaknya, jika kau sudah bosan padaku, katakan saja langsung padaku. Yaksok??!!" ujarnya sambil mengacungkan jari kelingkinnya dihadapanku. Namun aku tak menghiraukannya.
" Kau ini bicara apa, Park eun ri.. tidak mungkin aku meninggalkan.. " kalimatku terhenti begitu jari telunjuknya menempel dibibirku.
" Suatu hari nanti,apapun bisa terjadi tuan Cho. Yaksok!!" tegasnya sekali lagi mengacungkan jari kelingkingnya.Gadis ini benar-benar membuatku gemas.
" Yaksokeyo. Kau puas!!!!'' gadis itu menyeringai. Tak diduga dia mencium pipiku spontan dan kilat. Aku membalasnya dengan merengkuh bahu Eun ri dan mencium bibirnya lembut.Hanya ciuman kilat tanpa napsu dan ini  terasa sangat manis. Gadis itu terdiam dengan wajah yang memerah, entah karena malu atau karena kedinginan. Yang pasti salju turun setelah aku menciumnya.
" Omo,, turun salju..." ujarnya seperti anak kecil yang kegirangan seraya menatap ke langit sambil merentangkan tangannya kemudian berputar-putar.
" Kau seperti tidak pernah melihat salju turun saja, Park eun ri." aku terkekeh melihat tingkahnya.
" Salju selalu membawa keberuntungan buatku, Kyu..." ucapnya menoleh sekilas padaku, kemudian asik sendiri lagi dengan kegiatannya itu.
" Sudah jelas keberuntunganmu ada dalam diriku nona." aku mendekap bahunya dan membawanya berjalan seiringan denganku.
" Ishhhhh kau pede sekali Cho kyuhyun... " Eun ri memukul bahuku pelan.
" Sudahlah, kita harus melanjutkan acara kencan kita yang tertunda." kataku sambil memakai maskerku kembali.
" Omo, kencan!!! selarut ini?!!" ujarnya saat kami berjalan bergandengan tangan bersama.
" Tentu saja!!" aku berjalan beriringan dengannya di bawah turunnya salju. Ini terasa sangatlah romantis. Walaupun akhirnya kami hanya makan daeokbokki saja di pinggir jalan, aku merasa sangat bahagia. Karena Park Eun ri lah aku bisa merasakan ini semua.

###


Author PoV

Hari ini hari senin, Eun ri ada kuliah pagi hari ini. Dan baru saja dia sampai di ruang kelasnya,  Choi min hyun mengatakan kalau Eun ri harus keruangannya Miss Jung secepatnya. Dengan hati penuh tanya, Eun ri bergegas ke ruangan dosennya yang masih sangat muda itu.
Tok! tok! tok!
Eun ri mengetuk pintu ruangan miss Jung yang berada di ujung koridor gedung tata usaha.
" Masuklah!!" terdengar suara dari dalam menyuruhnya masuk.
" Anyeong hasimnikka,,??" Eun ri nampak sungkan dengan dosen fashion designenya itu. Miss jung, malah tak pernah melepas wajah juteknya pada setiap mahasiswa. Sikapnya yang tegas, wajar selalu membuat para muridnya merasa sungkan dan kadang bahkan ditakuti.
" Duduklah Park agashi,,  hanya ingin mengabarkan sebuah berita baik untukmu." Miss jung mempersilakan Eun ri duduk. Wajah Eun ri menunjukkan gurat kebingungan terlihat dari dahinya yang agak mengkerut.
" Berita baik??!"
" Ne, aku tidak akan banyak basa basi, Park Eun ri agashi,,     Chukaee!! tiga dari empat hasil rancanganmu berhasil menarik minat SMEntertaintment." sejenak eun ri hanya diam seperti orang bodoh saja. Ia merasa sedang bermimpi. Tapi bagaimana bisa, Eun ri merasa tak pernah melakukan apapun.              
" Bagaimana bisa, miss jung!! Aku...." Ucap Eun ri mengambang, karena mendadak miss Jung menyela kalimatnya.
" Aku yang menyodorkannya pada mereka, kebetulan kepala staff divisi fashionnya adalah sepupuku. Aku juga tidak menyangka mereka menyukainya. Sepupuku bilang, konsep rancanganmu sesuai dengan peluncuran sub grup terbaru mereka. Dan sepertinya, kemungkinan besar beasiswamu akan dikabulkan pihak kampus karena prestasimu ini, Park agashi.." katanya panjang lebar.
" Jinjja!!!" Eun ri masih tercenung.
" Kau tidak senang,Park Eun ri??!"
" Ani, aku hanya tidak pernah menyangka saja, miss Jung,,"
" Sadarlah,,kau itu gadis yang sangat berbakat. Ehmm,, bukankah kau bekerja di Coffe shop kepunyaan personil super junior?? Hmm apa itu?? Kona Beans,kah??" Eun ri mengangguk semangat.
" Kebetulan Park Jung soo adalah sepupuku." nampak miss Jung mengangkat kedua alisnya, entahlah maksudnya apa.
" Kenapa banyak kebetulan ya hari ini!!! Baiklah, sebentar lagi sudah waktunya jam masuk kelas." miss Jung melirik jam tangannya.
" Jangan lupa, sepupuku Kim eun sol memintamu datang menemuinya nanti siang di gedung SM untuk detailnya.. " ucap miss Jung lagi. Eun ri hanya mengangguk paham dan mengerti dengan siapa dia akan bertemu nanti.
Eun ri keluar dari ruangan miss Jung dengan hati yang sangat berbunga-bunga. Tidak menyangka, hasil rancangannya membuat tertarik sebuah Management artis sekelas SM.


Eun ri PoV

Aigo,,SM??!! bukankah itu management tempat kyu bernaung??! Bagaimana jika aku bertemu dengannya disana nanti??! Pasti dia bepikir yang tidak-tidak.
Sekarang aku sedang menuju ruangannya nyonya Kim Eun sol dilantai tiga setelah aku sempat menanyakannya pada bagian resepsionis. Beberapa kali aku melihat wajah-wajah artis asuhan SM yang kebetulan lewat dihadapanku, tp aku berharap aku tidak bertemu Kyuhyun disini. Omona apa yang harus kukatakan bila dia melihatku berada disini.
" Chamkaman!!!" kulihat seorang namja jangkung tengah berlari menuju lift yang kunaiki. Segera kutahan pintu lift agar namja itu bisa menaiki lift, karena kulihat  dia sepertinya sedang tergesa-gesa.
" Ghamsahamnida,," ucapnya seraya membungkuk tak lupq memamerkan senyumannya yang khas. Tampan, sangat tampan. Itulah kata-kata yang tepat untuk melukiskan namja yang ada disampingku sekarang.
" Cheonmaneyo,," balasku gugup, karena aku tahu namja disebelahku ini adalah anggota super junior yang menurutku paling tampan. Cho kyuhyun saja tak lebih tampan dari namja ini.
" Kau pegawai baru disini, sepertinya aku baru sekali ini melihatmu??" tanyanya setelah sepersekian detik suasana hening..
" Ah! aniiii. Aku bukan pegawai, aku hanya ada sedikit keperluan disini.." jelasku semakin nervous, karena namja ini hobby sekali memamerkan senyumnya.
" Traineee??!" sekali lagi aku menggerak-gerakkan tanganku menyangkal. Aigo, mana mungkin aku menjadi trainee di umurku yang sekarang ini.
" Oh!! kukira kau trainee, habisnya kau cantik sekali.." ucapnya sambil terkekekeh. Aku balik cengengesan tidak jelas.
Omo??! apa yang baru saja dia katakan??! Cantik??! aku Cantik??! dari sisi mana dia sampai bisa menilaiku cantik. Hahahaha.. sejenak hatiku berbunga-bunga dikatakan cantik oleh namja setampan dia..
Setelah sempat pikiranku melayang-melayang karena dipuji dengan namja cute disampingku, mendadak lift ini berhenti dan membuatku tersadar dari khayalan sesaatku.
Lantai tiga??! Omo,, ini kan lantai yang aku tuju!!!
" Aku duluan Siwon_ssi.." kataku sok kenal,membungkuk dan berjalan mundur kebelakang meninggalkan Choi siwon yang masih saja menebarkan pesonanya padaku, Aigoooo. Sampai akhirnya pintu lift tertutup, aku masih saja tersihir pesona yang dipancarkan oleh seorang Choi siwon, karena itulah aku tanpa sadar menabrak seseorang dibelakangku yang sedang berjalan.

Dan...

BruGhhh!!!

Aku menoleh dan mendapati dua orang dibelakangku, yang satu seorang yeoja tengah merapikan kemejanya yang terkena noda kopi, kebetulan yeoja itu sedang memegang satu cup coffe ditangannya dan sepertinya tumpah mengenai kemejanya gara-gara diriku. Dan yang satunya lagi, aku tak bisa membayangkan, aishhhh kenapa harus namja itu, Cho kyuhyun. Entah mengapa, melihatnya berjalan berdua dengan yeoja lain membuat dadaku terasa sesak. Apakah aku sedang cemburu kepadanya??
" Mi,,mianhe.. Aku ceroboh, agashi.." aku membungkuk-bungkuk, takut kalau yeoja ini akan memarahiku. Sekilas aku melihat Cho kyuhyun memandang ke arahku dengan tatapan tidak percaya karena tiba-tiba melihatku ada disini.
" Gwenchana, lagipula ini tidak sengaja." ucap yeoja itu sambil melap kemejanya dengan sapu tangannya. Tidak ada gurat kemarahan nampak dari wajahnya yang cantik, sangat berbanding 180 derajat dengan keadaanku yang sekarang ini.
" Park Eun ri,," Kyuhyun menatapku dengan tatapan penuh tanya. Aku diam tidak berani berkata apapun, sungguh.
" Kau mengenalnya, Kyu??"
" Ne, dia..."
" Sekali lagi jeongmal mianhe, agashi. Mianhe,, aku bukan Park Eun ri, aku sedang terburu-buru. Mianhe,, mianhe,, mianhe,," cepat, aku menyela kalimat kyuhyun sambil berjalan pergi meninggalkan tempat itu. Entahlah kenapa aku harus melakukan ini. Melihatnya dengan yeoja lain, membuatku aku merasa aku tidak pantas
untuknya.



#TBC#


Tidak ada komentar:

Posting Komentar