After The Kisses
Cast: Kim Jongin
Jung Soojung
Genre : Romance,Comedy(?)
Author : Misskakipendek
" Jungie-ya,, Jungie-ya,," teriak Kai sambil menaiki anak tangga dengan tergesa. Wajahnya terlihat agak panik dan berubah sedikit tenang begitu mahluk yang dicarinya sudah berada tepat dihadapannya dengan memegang secop kecil dan tangan yang satunya lagi belepotan karena pupuk.
" Wae!!!" sahut Soojung dengan pandangan penuh selidik sekaligus sebal karena ia faham kalau Kai sekarang telah menjadi selebrita ternama di Korea selatan dan sudah jarang menemuinya. Bagaimana bisa ia dengan seenaknya datang mengunjungi rumah atapnya tanpa atribut penyamaran sama sekali.
" Kumohon bantu aku kali ini saja, Jung soojung." Kai memohon dengan aegyonya. Ia tahu sahabatnya itu pasti akan membantunya walaupun menyangkut hal yang tak masuk akal sekalipun.
" Mwo?!! Kau sudah gila ya Kamjjong. Mana mungkin aku harus mengajarimu cara brciuman." teriak Soojung emosi setelah mendengar penjelasan dari Kai yang di anggap melecehkannya, kini mereka berada diruang tamu Soojung.
Kai cepat-cepat membekap mulut Soojung " Ya!! pelankan suaramu. Kau mau menggemparkan Korea yah."
Soojung hanya mencibir dan berpikir kalo Kai sangat kepedean sekali. Tapi ia tetap menurut, bagaimanapun juga Kai sudah menjadi seorang yang terkenal sekarang. Soojung wajib menjaga sikapnya agar kelak tidak merepotkan sahabatnya itu, atau bahkan dirinya sendiri.
" Aku tetap tidak mau!!" Soojung melipat kedua tangannya didada dan membuang muka dari wajah Kai. Ia tak habis pikir dengan keinginan sahabatnya itu. Mana mungkin ia mencium bibir sahabatnya sendiri.
" Jebal Jung-ah.. Kau tahu sendirikan walaupun aku ini tampan dan terkenal, tapi aku belum pernah sekalipun berpacaran apalagi berciuman. Jadi kumohon, kau mau kan mengajariku cara berciuman sebelum aku melakukan syuting drama itu? lagipula aku tak mau nanti aku terlihat amatir saat melakukan adegan ciuman itu." Kai terus saja merengek. Soojung tetap tak merespon, namun setelah Kai memeberinya sebuah aegyo yang sangat menjijikan itu, Soojung akhirnya menyerah daripada ia harus mual setiap Kai memperlihatkan aegyonya yang sangat jauh dari kata imut.
" Jugulae!!! Memangnya aku harus menurutimu ya Kim Jong in Pabo-ya!!!" Kai mengangguk seraya mempertujukkan puffy eye nya yang polos tapi berhasil membuat mual Soojung.
Soojung menarik napas sangat panjang. " Geureyo. Kapan kita akan melakukannya?"
" Sekarang!!" sahut Kai sontak membuat kedua bola mata Soojung membulat penuh.
" Kamjjong_ah.. memang kau akan melakukan kiss scene dengan artis wanita siapa sih?" tanya Soojung ketika mereka mulai berhadapan satu sama lain di sofa ruang tamu Soojung. Ia mulai merasa resah dan bodoh. Tapi rasa gugupnya makin bertambah ketika hidung Kai nyaris bersentuhan dengan dengan wajahnya sendiri saking begitu dekatnya posisi mereka saat ini. Bahkan hembusan nafas Kai pun begitu hangat menerpa pipinya.
" Kim tae hee noona." jawabnya senang. Entah begitu senang karena akan mencium salah satu wanita tercantik sejagat Korea selatan itu, atau mungkin karena hal lain. Yang pasti namja itu tersenyum sumringah membuat dada Soojung seketika berdetak lebih cepat dari biasanya.
Sahabatnya yang dahulu nampak dekil dan menyebalkan itu, mengapa sekarang bisa membuat dirinya tak karuan seperti sekarang ini.
" Ayo kita mulai!!!" ucap Kai membuyarkan lamunan Soojung. Saat ini ia sudah bersiap-siap mencium gadis itu namun terhenti begitu Soojung memalingkan wajahnya. Kai namapak mengerutkan dahinya.
" Kim jong in, sepertinya aku tidak bisa melakukannya." Soojung berusaha menstabilkan detak jantungnya, bahkan ia tak berani memegang dadanya sendiri takut Kai mengetahuinya bahwa saat ini ia begitu nervous, bisa-bisa Kai mengetahuinya kalau dirinya sama amatirnya dengan namja idiot itu. Tanpa Soojung sadari Kai terus memandanginya sambil tersenyum.
Kali ini Soojung tak mengerti mengapa ia menjadi seperti ini. Bertahun-tahun ia bersahabat dengan Kai, baru kali ini ia merasa begitu dekat dengan namja yang selalu dipanggilnya Kamjong itu. Padahal Kai sering memegang tanganya, mencubit pipinya, bahkan menjitak kepalanya. Namun Soojung sendiri merasa itu hanya perlakuan sayang Kai sebatas sabatnya saja, tidak lebih. Malah Soojung sering merasa kesal diperlakukan seperti itu, ingin sekali ia membalasnya tapi jong in selalu berhasil menghindar.
" Wae Jung-ah, kau nervous ya?" goda Kai semakin membuat wajah Soojung seperti terbakar. kai malah semakin mendekatkan wajahnya ke hadapan Soojung. sepertinya Soojung telah kehilangan akal sehatnya.
" Ani,, hanya saja..." kata-kata soojung mengambang begitu saja saat ia menengok kearah Kai, bibirnya nyaris saja bersentuhan dengan bibir Kai.
Kai begitu menghipnotis Soojung. Dahulu ia tidak mengerti mengapa para gadis mengidolakan namja berkulit cokelat ini, namja menyebalkan yang selalu mengusilinya setiap waktu bahkan saat ia sedang berkencan sekalipun dengan mantan kekasihnya. Sekarang ia sadar, betapa Kai mempunyai pesona yang begitu memikat.
Kai mulai membelai lembut pipi Soojung. Dan gadis itu hanya bisa diam mematung. " Yasudah, kita lakukan sekarang saja." bisik Kai lembut dan... Cups!!
Soojung meremas kuat pegangan sofa yang ada dibelakangnya begitu Kai mendaratkan ciuman yang ia bilang sebagi ajang latihan itu.
Okey!!! aku butuh peredam suara saat ini juga. Ada yg bisa membantuku?! Kumohon,, namja itu pasti sudah mendengar detak jantungku yang saat ini.
Mata Soojung yang awalnya terpejam karena menikmati sensasi itu, tiba-tiba terbelalak begitu lidah Kai mulai memasuki rongga mulutnya.
Ya!! pabo namja!! rasanya Soojung ingin sekali menjitak kepala kai. Tapi apalah daya sekarang ia sudah terlena oleh permainan lidah Kai. Baru pertama kali ini Soojung merasakan sensasi ciuman dari seorang namja. Walaupun dulu ia berpacaran dengan si sok asik itu, belum sekalipun ia berciuman bibir dengan Minhyuk. Bisa dibilang inilah ciuman pertama Soojung.
Ciuman itu berakhir begitu terdengar suara 'cups' saat bibir mereka mulai berjauhan. Ini rasanya bukan seperti mengajari bagaimana caranya berciuman, karena dari hati terdalamnya Soojung sangat menikmatinya, entah dengan Kai sendiri.
" Jadi seperti itu ya?! kalau seperti itu caranya kelihatannya sangat mudah." kai tersenyum penuh arti masih memegangi sudut bibirnya yang sedikit basah. Disebelahnya Soojung masih setengah sadar, ia mulai tersadar begitu ponsel kai berdering dan namja itu agak sedikit menjauh darinya.
" Jungie-ya gomawo. Aku ada pembacaan naskah hari ini. Tapi aku janji akan datang menemuimu lagi secepatnya. " Kai segera pamit setelah menerima panggilan itu. Soojung yang masih terdiam, hanya mengangguk setengah pasrah sambil memandangi punggung Kai yang baru saja hilang di balik pintu dengan menyisakan sebuah perasaan aneh yang tiba-tiba muncul didalam hatinya. Apakah ia baru saja menyadari bahwa ia menyukai sahabtnya sendiri???
###
Tiga bulan setelah 'tragedi' itu, Kai tak pernah lagi menyambangi rumah atap Soojung. Bahkan setelah drama itu tayang dan episode adegan ciumannya dengan Kim tae hee sudah ditayangkan, Kai seperti ditelan bumi. Pernah sekali namja itu mengiriminya pesan, namun setelah Soojung membalasnya, Kai lagi-lagi menghilang.
Entahlah kini Soojung merasa dipermainkan. Oleh siapa dan karena hal apa Soojung puin tak mengerti. Yang ada gadis itu mengomel seniri setiap saat. Bahkan ia mengabaikan beberapa tawaran casting untuk menjadi model iklan yang selalu rutin dijalaninya. Kini ia malah sibuk dengan botol-botol bekas dan pupuk tanaman yang mengotori dinding dan lantai rumah atapnya.
" Jadilah bunga-bunga yang cantik dan selalu menentramkan hati eoma kelak ya!!" gumam Soojung sendirian sambil memasukkan bibit bunga serta pupuk kebotol bekas yang ia robek bagian tengahnya.
Begitulah Jung Soojung, sebagai gadis Seoul ia lebih menyukai kebebasan dan mengekspresikan apapun semau hatinya. termasuk menganggap bibit-bibit bunga itu sebagai calon buah hatinya kelak.
Tanpa ia sadari, seorang namja berbadan tinggi dan berpakaian rapi sedang memperhatikannya dari bibir tangga rumah atapnya. Namja itu membawa sebuket bunga krysan dan sekotak besar hadiah ditangannya. Sedari tadi ia terus terkikik geli melihat pemandangan yang ada didepannya itu.
" Hai anak-anakku, appa sudah datang!!" seru namja itu seraya menghampiri Soojung. Dan tentu saja sontak membuat gadis itu menoleh.
" Ya Kkamjong!! mau apa kau kesini??" sembur Soojung hampir saja ia melempar pupuk yang sedang dipegangnya ke wajah Kai, untung saja ia tersadar wajah Kai tampan dan ia mengurungkan niatnya itu. Tampan?!! Soojung baru menyadaari sahabatnya itu tampan juga kalau berpakaian rapih seperti itu. Dan itu berhasil membuat rasa kesal Soojung selama berbulan-bulan ini hilang dengan sekejap saja.
" Tentu saja menepati janjiku. Ini!!" Kai mengacungkan sebuket bunga dan kotak hadiah itu dengan kedua tangannya sambil memamerkan senyuman, mungkin senyuman paling manis selama hidupnya hingga membuat gadis dihadapannya menyadari ada perasaan lain yang mulai timbul akibat senyuman itu.
" Kau kira aku ini apa huh!! Seenaknya kau perlakukan aku seperti itu. Ingat!! aku ini bukan gadis murahan." tukas Soojung setelah menepis buket bunga itu. Kemudian ia masuk ke dalam rumahnya tanpa memperdulikan namja itu.
Kai tersenyum semakin geli melihat reaksi Soojung seperti itu. Seprtinya rencana yang ia susun selama ini berjalan dengan lancar.
Diikutinya gadis itu memasuki rumah. Dan nampak Soojung sedang membawa segelas minuman dingin kemudian duduk disofa, disebelah Kai. " Bukan untukmu, kalau mau buat sendiri saja sana!!" ujar Soojung dan tatapan matanya mengarah pada gelas itu.
" Mianhe. Jeongmal mianhe.." ucap Kai lirih malah terdengar seperti bocah yang sedang merajuk.
" Kau mau memaafkanku kan Jung-ah?" gadis itu hanya diam. Lalu Kai mengguncang-guncangkan tubuh soojung agar gadis itu mau menoleh sebentar saja. " Jebal..." Kai terus memohon tapi Soojung tetap tak bergeming dan terus asik meneguk minumannya.
" Sejujurnya saat aku meminta kau untuk mengajariku bagaimana caranya berciuman itu hanya alasanku saja." Kai menjelaskan sebuah hal yang hampir saja membuat tersedak karena minuman yang diminumnya.
" Mwo!! jadi kau benar-benar sedang mempermainkanku?" Soojung meletakkan gelasnya dengan kasar dan menatap Kai dengan tatapan penuh amarah, nampak Kai yang terkejut.
" Bu,bukan begitu maksudku Jung Soojung." Kai mulai panik melihat sahabatnya kini mulai berurai air mata. " Kau, menangis?!" Kai mencoba menyeka air mata dipipi Soojung, tapi diurungkannya karena dari tatapan Soojung saja Kai sudah mengerti gadis itu melarang tindakannya.
" Waktu itu,, aku benar-benar panik. Saat aku datang dan memintamu untuk mengajariku bagaimana caranya berciuman. Aku sangat panik bukan karena aku payah ataupun tak bisa berciuman, tapi aku benar-benar panik kalau saja ciuman pertamaku ini akan kuberikan pada wanita lain yang bahkan aku tak menaruh perasaan terhadapnya sama sekali. " Kai menarik nafas perlahan, diiringi berhentinya isakan tangis Soojung. Gadis itu mulai menatap Kai.
" Maka dari itu aku cepat-cepat datang menenmuimu dan langsung menawarkan ide gila itu. Aku berharap ciuman pertamaku ini jatuh pada seorang yang kusayang selama ini."
" Maksudmu,, orang itu aku?!" Kai mengangguk, Soojung sendiri tidak tahu harus berkata apa lagi.
" Sarangheyeo. Jung Soojung, neaga neoumu saranheyeo. Sejak kapan itu terjadi aku sendiri tidak ingat. Tapi setelah kau dekat dengan si'sok asik' itu, hatiku mulai berubah jadi tak keruan dan rasanya aku hampir gila. Hasssshhhh syukurlah kalian sudah putus sekarang." ungkap Kai sedikit frustasi namun ia sedikit lega karena sudah mencurahkan isi hatinya yang ia pendam selama ini. Disampingnya Soojung sudah berhenti menangis, dan kali iini ia menatap Kai dengan tatapan penuh arti dan harapan membuat namja itu sedikit kikuk dibuatnya.
" Jinjja!! ' Soojung masih tak percaya, namun anggukkan polos kepala Kai membuatnya merasa yakin bahwa namja itu memang bersungguh-sungguh.
" Kita sudah bersama-sama sejak tk, sd, smp, bahkan setelah keadaanku berubah sedrastis inipun kita masih tetap bersama. Aku sudah sangat terbiasa bersamamu, rasanya aku juga takkan berarti tanpa dirimu Jung Soojung." Kai terkekeh, diusapnya bagian belakang kepalanya. Kai jadi merasa canggung setelah berkata demikian, begitupun dengan Soojung. Ia tak sadar kedua pipinya sudah bersemu merah.
" Rasanya sesak sekali." sahut Soojung seraya menghela nafas diiringi anggukkan Kai.
" Kau mau mencobanya, Jung Soojung?! ani.. maksudku kau mau mengusahakannya?" tanya Kai ragu-ragu namun Soojung malah memberikan isyarat mata bahwa ia kurang faham dengan kata-kata Kai.
" Itu,, hubungan persahabatan kita, kau mau kan kalau kita menaikkan statusnya menjadi hubungan sepasang kekasih!!" Kai dengan penuh harap menanti persetujuan Soojung.
" Kau yakin Kim Jongin? Lalu bagaimana dengan fans-fansmu?" Kai sudah bisa menebak kalau pertanyaan seperti itu pasti akan keluar dari bibi Soojung. Dia juga belum bisa menyatakan pada seluruh dunia kalau saat ini ia sudah memiliki seorang kekasih. Yang paling sulit adalah menghadapi para netizen korea selatan yang mulutnya terkenal tajam.
Kini Kai menatap gadis yang disayanginya itu dengan hangat, tersenyum lembut sambil membenahi ujung rambut gadis itu kesamping telinganya. Ya Tuhan, betapa ia sangat merindukan sosok dihadapannya saat ini. Pipi Soojung makin bersemu pink karena menahan malu. Lagi-lagi sikap seperti ini masih sangat kaku bagi mereka berdua.
" Baiklah!!! Aku akan membuat sebuah janji padamu." tukas Kai sambil membenarkan posisi duduknya agar semakin berdekatan denga Soojung. Sekaligus membuyarkan lamuna sesaat Soojung.
" Hmpt,," balas Soojung yang terdengar seperti gumaman saja.
" Apapun yang terjadi didepan nanti, baik itu hal buruk sekalipun, Kim Jongin akan tetap berpihak pada Jung Soojung dan akan selalu berada didekatnya." Ucap Kai detail sambil menunjuk dadanya sendiri, lalu merengkuh bahu Soojung, membuat gadis itu menoleh sebentar kebahunya, kemudian ia kembali menatap namja itu. Soojung dapat melihat keseriusan di mata Kai, apalagi dia dan Kai sudah bersahabat begitu lamanya. Rasanya wajar jika persahabatan ini akhirnya berubah menjadi cinta.
Sudah mendapat kepastian dengan hatinya, dengan semangat Soojungpun memeluk Kai. Hanya itu saja yang ia dapat ekspresikan dari rasa senangnya saat ini. Mendengar detak jantung namja yang dipeluknya saat ini, membuat Soojung tersenyum sendiri dibalik bahu Kai.
" Nado!!" seru Soojung masih memeluk Kai, dan walhasil Kai terkejut dibuatnya. Kai pun menjauhkan Soojung dari dalam dekapannya berharap gadis itu mengulang ucapanya barusan.
" Apa kau bilang?!!" nafas Kai memburu bersahutan dengan detak jantungnya.
Sambil tersipu malu, Soojung mengulangnya. " Nado, nado saranghaeyo Kim Jonginie." Soojung mencubit lengan Kai, kesal karena namja itu telah menggodanya.
Tapi Kai yang senagnya bukan kepalang, langsung menarik Soojung kedalam pelukannya seraya berbisik. " Gomawoyo.." dan Kai pun kembali menghujami Soojung dengan ciuman-ciumanya.
.
.
.
.
.
.
#fin